Sejak Suhendi, warga Jalan Telukbone, Kotakarang, Bandarlampung ditemukan tewas di halaman gedung yayasan, yang sedang direhab, pada Minggu, 17 Juni 2019, polisi konsentrasi mencari dua penjaga bangunan. “Kalau bukan mereka, siapa lagi,” ujar Direktur Krimum Polda Lampung AKBP M. Barly Ramadhani.
Petugas pengintai pun disebar ke beberapa lokasi. Salah seorang anggota Tekab memastikan kedua pembunuh berada di rumah seorang kerabatnya di Way Hui. Belasan petugas pun mengarah ke sana, mengepung lokasi,
Hairul, 39 tahun, dan Dedi Saputra, 31 tahun hendak kabur saat melihat petugas datang. Kedua kakak beradik, yang bertempat tinggal di Perwata, Teluk Betung Timur, itu menyerah setelah petugas melepaskan sejumlah tembakan ke udara.
Kepada petugas, keduanya mengaku sudah lama mengenal Suhendi, tetapi hubungan tidak terlalu baik. “Kalau melihat saya selalu panas,” ujar Dedi.
Malam itu, mereka pun menenggak minuman keras dan tuak. Hawa miras meningkat menjadi adu kehebatan. Suhendi menunjukkan jimat, menantang dilukai. Dedi mengaku dicekik terlebih dulu. Ia kemudian membanting warga Telukbone tersebut, menusuknya dengan gunting, dan dibantu abangnya, Hairul, yang membacok bagian kepala 2 kali.
PANDAWA AF
0 comments:
Posting Komentar