Kobaran yang sering kali disertai ledakan mengagetkan warga di radius 10 kilometer daerah sekitar, karena apinya tampak dari berbagai titik di Bandarlampung.
Ledakan pertama terjadi pada pukul 22.30. Dalam waktu kurang dari setengah jam, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Bandarlampung tiba di lokasi, untuk memadamkan api.
Saat api dikira sudah padam pada pukul satu dinihari, Rabu, 28 Februari 2024, tiba-tiba muncul ledakan setengah jam kemudian. Banyak warga dan petugas berhamburan.
Tidak ada yang mengetahui siapa pemilik gudang BBM tersebut. Warga sekitar umumnya menyebut mobil tanki Pertamina sering masuk ke luar ke sana, dengan pengawalan ketat petugas keamanan di sana.
Diarmin, salah seorang warga, menyebut gudang BBM illegal itu sudah berlangsung dua tahun. Pengawalannya ketat. Warga sekitar tidak memiliki akses untuk masuk ke dalam.
Wakil Komandan Danton B Dinas Pemadam Kebakaran Bandarlampung, Maryani, membenarkan kobaran api dan ledakan berasal dari tempat penyimpanan BBM solar dan pertalite di sana.
Maryani mengatakan, selain menghabiskan persediaan solar dan pertalite, api melalap 3 truk, sebuah carry, satu unit L-300, dan tiga sepeda motor.
Maryani menyebut pihaknya memerlukan waktu tiga jam untuk memadamkan api karena terjadi dua kali ledakan. Mereka mengerahkan 8 unit kendaraan, 30 personal, dan baru selesai bertugas pukul 2 dinihari.
ARI IRAWAN
Posting Komentar