Penjual membuka lapak di pinggir jalan atau pusat keramaian. Mereka memajang bendera dan umbul-umbul merah putih berbagai ukuran serta ornamen khas tujuhbelasan. Ada bendera merah putih dengan ukuran kecil, sedang, dan besar serta panjang. Begitu juga umbul-umbul merah putih atau warna-warni dan selempang dirgahayu nan menarik.
Penjual mangkal di tempat ramai sejak pertengahan Juli. Ada penjual lokal maupun pendatang dari Jawa Barat. Pembeli masih sepi pada hari-hari awal. Meski begitu sebanyak 25 sampai 50 bendera ukuran sedang dan besar bisa terjual dalam sehari.
Salah satu penjual bendera, Septi, mengatakan pembukaan lapak bendera sejak Juli karena menjemptu rezeki musiman. Pembeli biasanya ramai mulai awal Agustus dan mendekati puncak sepekan menjelang tujuhbelasan.
Septi bukan hanya membuka lapak dagangan. Ia sekaligus memproduksi bendera dan umbul-umbul di tempat berdagang karena memang bisa menjahit. Lapak bendera ini bukan hanya melayani eceran. Pembeli grosir kalangan pertokoan dan lapak pedagang pun sudah banyak memesan.
Pembeli grosir mulai seputar Bandarjaya hingga Lampung Timur, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, dan Lampung Barat. Perkantoran Pemkab Lampung Tengah banyak membeli bendera, umbul-umbul dan ornamen ukuran besar.
Septi dan beberapa lapak penjual di jalan Jenderal Sudirman Bandarjaya menjual bendera dan umbul-umbul dengan harga setara. Bendera dan ikat kepala merah putih dijual Rp10 ribu, bendera sedang Rp12.500, umbul-umbul dirgahayu Rp15.000 dan ornamen merah putih untuk perkantoran Rp100.000.
Omzet harian pada awal buka lapak berkisar Rp500.000 hingga Rp1 juta. Hasil penjualan melonjak sampai Rp5 juta saat mendekati tujuhbelasan. Penjual sudah banyak menerima pesanan grosir dari beberapa daerah.
SIGIT SANTOSO
Posting Komentar