Lahir pada 15 April 2013, usia Fakhri, anak itu, kini sudah empat tahun setengah. Namun ia belum bisa melihat, duduk, apalagi berdiri. “Tiap hari kejang,” kata sang ibu, Ike Indarsih, yang bertempat tinggal di Desa Tulung Agung, Kecamatan Gading Rejo Timur, Kabupaten Pringsewu. Ia ditemani suaminya, Rohmad.
Menurut Ike Indarsih, ketika hamil empat bulan, dokter sudah memberitahu bahwa janin anaknya terkena virus kucing. Namun mereka tidak memperoleh pengobatan apa-apa. Suami Istri itu juga tidak konsul lagi. Penghasilannya sebagai buruh tidak mungkin untuk menebusnya.
Sang anak lahir normal. Namun virus terus menggerogoti tubuhnya. Sejak lahir, suami istri itu merawat anaknya apa adanya. Selain belum bisa melihat, duduk, dan berdiri, bocah berusia empat tahun tersebut tidak bisa makan sendiri.
Kenapa tidak ke rumah sakit lagi? Mereka belum memiliki Kartu Indonesia Sehat. Sudah lama diurus oleh pamong desa setempat, tetapi belum selesai. Lagi pula mereka takut biayanya akan mahal. Yang memiliki kartu saja tetap harus punya uang untuk berobat.
Rohamid dan Ike Indarsih pasrah atas nasib anak satu-satunya itu. Mereka memimpikan seorang dermawan datang membantu, sehingga Fakhri bisa beraktivitas seperti anak yang lain.
Hudori
0 comments:
Posting Komentar