pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Di Bandarlampung, Premium Kosong di Malam Hari

BANDARLAMPUNG (31/10/2017)  – Premium mulai tidak ada di Bandarlampung pada malam hari. Dengan alasan “habis”, “belum dikirim”, SPBU cukup  menjawab dengan papan pengumuman.

Ada pegawai SPBU yang ramah. “Pertalite, mas, silakan.” Kalau pengendara bertanya mengapa tidak ada premium, hafalannya keluar, ” Lagi kosong, mas.”

Berselisih harga hampir Rp1.200 per liter dengan pertalite, premium pada akhirnya diuber pada pagi hari. Hampir rata-rata SPBU,  yang masih menjual premium, kehabisan stok pukul 10.00 atau paling lama pukul 11.00 siang.

Junaidi, seorang sopir angkot, mengatakan rela antre atau bersabar hingga pagi, karena selisih belanja bahan bakar minyak sehari bisa Rp100.000 dibandingkan dengan Pertalite.

Umumnya pengendara sepeda motor, terutama berusia muda, tidak ambil pusing. Namun, pengendara yang sudah berusia, masih  memilih premium  jika masih ada stok. “Habis premium gak ada. Mau beli di eceran, harganya tinggal selisih sedikit dengan pertalite,” kata Ardi.

Karman, seorang pengemudi mobil dan mengaku pensiunan, mengatakan ia tidak habis pikir dengan Pemerintah sekarang ini. “Kalau menurut saya, ini sama dengan kenaikan BBM. Karena tukang protes sedang berkuasa, jadi tidak ada yang ribut,” katanya.

Pihak SPBU juga tidak mau disalahkan. Katiman, seorang pengawas di Pahoman, mengatakan mereka meminta premium berapa pun, yang dikirim hanya 8 ton. Tidak seperti dulu, berapa pun dibayar ke Panjang, Pertamina akan mengirim.

Beberapa SPBU malah sudah ada yang tidak dijual premium. Terutama yang baru berdiri, seperti di Hajimena. “Pertamina tidak memberi izin kalau kita masih rencanakan nosel premium, pak,” kata pekerja di sana.

LIA DAMAYANTI, TOMY, BERY, DAN RIKKY

Posting Komentar

Posting Komentar

-->