Dengan rasa mangkel, Robert menyatakan protes atas pelayanan pemberian obat yang sampai menelan waktu seharian tersebut. Petugas dan manajemen di Apotek Gemari hanya membalas dengan permohonan maaf dan berjanji memperbaiki pelayanannya.
Adalah isterinya, Fitri Yuli, yang berobat ke dr, Purnama pada Selasa malam, 10 Oktober 2017, sekitar pukul 19.00. Karena tempat praktek dokter satu gedung dengan Gemari, ia diminta menebus resep ke apotek tersebut.
Setelah membayar, Fitri menunggu sampai pukul 22.00 malam. Karena tidak dipanggil-panggil dan dalam keadaan kondisi sakit, warga Sukarame Bandarlampung itu akhirnya pulang.
Tatkala mendatangi Apotek Gemari, pada Rabu Siang, Robert, sang suami mendapat jawaban yang mengecewakannya. Petugas di sana mengatakan resep tersebut “nyelip”.
Manajemen Apotek Gemari Kristianto menyatakan permohonan maaf atas kehilafan petugasnya. Ia berjanji akan menelusuri keterlambatan pemberian obat tersebut kepada para stafnya.
Robert dan istrinya Fitri Yuli tentu saja tidak bisa berbuat banyak lagi. Ke depan, ia, mungkin harus pindah ke apotek lain jika harus menebus obat.
Amir Hamzah
Amir Hamzah
0 comments:
Posting Komentar