pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Lampung Tengah Antre Premium Lagi

BANDARJAYA (27/10/2017)– Sekarang masih Oktober. Awal tahun masih dua bulan lagi. Lebaran sudah lama lewat. Tetapi, Kamis, 26 Oktober 2017, pemandangan antre premium kembali tampak di sejumlah SPBU di Jalan Lintas Tengah, Sumatera.

Hampir setiap hari dalam sebulan terakhir, antrean sampai ke luar SPBU.  Suasana kembali sepi pukul 11.00 siang. Premium habis. Pengendara terpaksa membeli bahan bakar merk yang lain.

Agak susah mencari informasi lewat pemilik SPBU soal kelangkaan premium di Lampung Tengah. Mereka umumnya tutup mulut. Petugas yang ramah selalu beralasan pasokan tidak seperti dulu lagi. Dikurangi dari boleh memesan berapa pun menjadi hanya 8 ton per hari.

Di rata-rata SPBU, sejumlah nosel juga sudah ganti merk. Ada yang sudah berganti cat dengan pertalite, ada juga yang hanya dipoles. Keran untuk premium terus dikurangi.

Yanto, seorang sopir angkot, mengatakan ia rela antre setiap pagi karena tak sanggup membeli pertalite.  “Sudah sebulan...alasannya pasokan kurang,” katanya.

Rendi, seorang sopir angkot lain, mengatakan ia ngotot membeli premium karena  selisihnya nyaris Rp1.200 per liter dengan pertalite. Jika beli 100 liter per hari, berarti butuh tambahan modal Rp Rp120.000 per hari. Sementara uang yang dibawa ke rumah tidak sampai sejumlah itu.

Johan, seorang warga, melihat minimnya pasokan premium sebagai strategi Pemerintah menaikkan harga bahan bakar. Caranya memaksa SPBU tidak menjual premium lagi. “Ini berarti kenaikan BBM terparah dalam sejarah. Naik Rp1.200 per liter,” katanya.

TOLE

Posting Komentar

Posting Komentar

-->