pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Saman: Beli Beras Saja Tak Sanggup

KOTAAGUNG (26/10/2017)- Rumahnya begitu pengap. Meskipun cahaya masuk ke sana sini, lewat papan  rumahnya yang bolong dan rapuh, namun tetap  saja lembab karena atap sudah banyak yang bocor.

Tak enak banget mendatanginya. Penyakit batuk dan sesak napas sudah menyerangnya bertahun-tahun.  Badan pun mulai bungkuk. Jika menuruni lereng dari rumahnya, ia harus dituntun. Meskipun ia lebih senang memakai kayu untuk membantu dirinya sendiri.

Usianya  sudah 90 tahun. Tapi pendengarannya masih bagus. Ia cepat mencerna apa saja yang ditanyakan. Sudah sangat emosional juga. Karena terus ditanya, ia berteriak. “Saya mau masak sore ini, gak punya beras, beli gak punya uang.”

Saman, pria lanjut usia itu, tinggal di Pekon Tanjung Sinom, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus. Ia sebenarnya memiliki ladang, tetapi tidak bisa ia garap lagi. Kalau mengupahi orang untuk mengelolanya, hasilnya tidak cukup untuk jasanya saja.

Anak-anaknya yang sudah dewasa sudah pergi jauh dan jarang pulang. Ia bersama si kecil di rumah.  Tamat SD tahun ini, sang anak tidak bersekolah lagi karena takut tidak punya ongkos ke sekolah.

Saman mengaku sudah sering didata sebagai orang dhuafa, tetapi sampai Rabu, 26 Oktober 2017, ia belum pernah kebagian raskin sebiji pun.

Rumahnya juga sudah  didata pada Tahun 2015, 2016, dan 2017 untuk program “bedah rumah”: “Cuma janji doang,” katanya, setengah teriak.

Saman hanya memikirkan bagaimana bisa makan sekali sehari. “Gak usah berpikir soal memperbaiki rumah,” katanya.

Selesai ngobrol hampir setengah jam,  ia tak bangkit lagi dari tempat duduknya. Dari jauh terdengar batuknya makin keras. Hanya setengah kilo dari situ, terpampang foto salah seorang calon bupati, yang sedang menebar janji-janji.

MAULANA AS

0

Posting Komentar

-->