pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Bayi Berkepala Besar Lahir di Seputih Banyak

BANDARLAMPUNG (27/11/2017)  – Bayi berkepala besar lahir dua setengah bulan lalu di Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah. Putra dari Ratna itu dirawat di ruang Kemuning RSUDAM, Bandarlampung pada Minggu, 26 November 2017.

Ratna, sang ibu, mengatakan, berdasarkan rujukan dari bidan, anaknya yang kedua itu dibawa ke RSUDAM untuk dioperasi. “Rencananya hari ini, tetapi karena libur dijadwalkan Senin (27 November 2017),” katanya.

Wanita yang tinggal di Seputih Banyak itu mengatakan anaknya yang pertama lahir normal. Saat mengandung Muhammad Idris, nama bayi itu, ia periksakan kehamilannya dua kali sebulan ke bidan. Tidak ada pemberitahuan dari paramedis yang menyebutkan anaknya berkepala besar.

Bahkan waktu USG terakhir pada kehamilan tujuh bulan, demikian Ratna, hasilnya normal. “Tetapi begitu lahir, kepalanya besar,” katanya.

Kelahiran bayi berkepala besar (hidrosefalus) jarang di Indonesia. Terakhir  terjadi  di Tapang, Tamit, Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk, Kalimantan Barat. Terungkap karena orang tuanya tidak sanggup membiayai perobatannya.

Umumnya pakar bedah syaraf berpendapat, kepala bayi membesar  bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Penyebab  hidrosefalus kelainan bawaan sejak lahir, yang disebabkan infeksi toksoplasmosis. 

Pemeriksaan USG untuk mendiagnosis bayi dalam kandungan menderita hidrosefalus atau tidak, dilakukan saat usia kandungan 6-7 bulan. Apabila terdiagnosis, belum bisa langsung ditangani. Tapi di Amerika bisa dilakukan operasi penyedotan cairan saat bayi masih dalam kandungan.

Dalam sebuah  makalah, dr. Amanullah menjelaskan operasi hidrosefalus bukanlah operasi pengangkatan seperti halnya operasi tumor, melainkan penyedotan cairan berlebih di kepala, dipompa, dan disalurkan ke rongga perut melalui selang. 

LIA DAMAYANTI

Posting Komentar

Posting Komentar

-->