Di Bangunrejo, 8 Warga Gila Sepulang Merantau

BANGUNREJO (12/11/2017) – Seperti tidak percaya, tetapi inilah fakta di Kampung Sidomulyo, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah. Delapan orang dari warga di sana gila alias terganggu kejiwaannya setelah pulang merantau atau bekerja di luar negeri dan luar Lampung.

Adalah Sumadi, 30 tahun, salah seorang di antaranya. Ia tinggal di Dusun III Kampung Sidomulyo. Putra kedua dari pasangan Sumaryono  (60) dan Sumati (52) itu sudah 17 tahun diisolasi di kandang kambing belakang rumahnya. Karena diikat, ia tergolek saja di  sana.

Sumaryono,  sang ayah, mengatakan anaknya mengidap penyakit jiwa setelah pulang bekerja dari sebuah perkebunan di Bengkulu. Mereka sudah berusaha mengobati sekuat tenaga, tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh.

Kenapa diikat? “Sering membahayakan warga,” kata Sumaryono.  Bagaimana kalau hujan? Pria itu tidak menjawab lagi. Kondisi rumah mereka tempat tinggal pun sangat sederhana. Berdinding geribik yang tembus sinar matahari atau tempias saat hujan datang.

Sawal, kepala Kampung Sidomulyo,  mengatakan tidak hanya Sumadi yang gila di desa itu. Seorang wanita bernama Yuli binti Muksin, saat ini berusia 27 tahun, gila setelah pulang dari Arab Saudi menjadi TKW.

Mayoto bin Daldari, kini berusia 50 tahun, menderita penyakit jiwa setelah pulang dari Malaysia. Mantan TKI lain yang juga gila: Samiran bin Cokro,  43 tahun;  Sodir bin Sukar,  48 tahun, dan Danang bin Poniman, 22 tahun.

Juga gila setelah pulang merantau: Giah binti Adam, 55 tahun. Ia mengidap gangguan jiwa karena dicerai suaminya setelah berhenti bekerja.

Sawal, kepala Kampung Sidomulyo, mengatakan sudah sering melaporkan warganya yang gila ke Pemerintah Kabupaten.  Mereka juga sering mencari tahu bagaimana cara membawa kedelapan warga itu ke RS Jiwa Kurungan Nyawa.

“Tapi niat itu sering diurungkan karena takut soal biaya. Siapa yang bayar. Kondisi ekonomi seluruh keluarga yang mengidap penyakit jiwa ini memprihatinkan,” katanya.

SIGIT S

0 comments:

Posting Komentar