Material plastik bekas tidak berserakan. Rapi di dalam sejumlah karung. Wadah input untuk pengolahan sengaja diisolasi, agar tidak hamburan ke mana-mana. Tempat penjemuran hasil daur ulang juga bersih.
Ke tempat inilah dijual gelas air mineral, botol minuman, kursi patah, dan segala jenis plastik bekas. Barang-barang tersebut kemudian disortir lagi, diklasifikasi sebelum digiling. Hasilnya menjadi serbuk. Kembali menjadi barang yang berharga karena bisa lagi menjadi diolah menjadi kresek, gantungan pakaian, dan barang plastik ringan lainnya.
Gema, pemilik daur ulang sampah, mengatakan kapasitas mesinnya bisa menghasilkan serbuk plastik 1 ton dalam sehari. Sekali sepekan, truk pengangkut dari PT Mahkota Candimas datang mengambil.
Harga hasil daur ulang per ton beragam, tetapi rata-rata Rp6 juta. Dari situlah Gema membayar para pemulung, penyortir, upah giling, dan upah jemur. Ia mengelak ketika ditanya soal keuntungan. Namun bisa ditaksir, ia memperoleh minimal Rp1,5 juta atau bisa berpenghasilan Rp40 jutaan dalam sebulan.
Mesin daur ulang plastik banyak dijual sekarang. Mulai dari kapasitas setengah ton per hari sampai 1,5 ton per hari. Perbedaannya terletak pada jumlah pisaunya. Harganya mulai dari Rp10 juta sampai Rp60 juta. Tentu saja belum termasuk modal lahan, gudang, dan aksesoris mesin.
Salah satu ide menjadi pengusaha industri menengah sambil membersihkan Kota Metro dari sampah plastik.
BIMA DWI INDARTO
0 comments:
Posting Komentar