Golkar Lampung Bergejolak

BANDARLAMPUNG (22/11/2017)  – Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP-elektronik,  hingga pukul 01.00, Rabu Dinihari, DPP Golkar  memutuskan tidak memberhentikan Setya Novanto dari jabatan ketua umum dan memilih Idrus Marham sebagai pelaksana tugas.

"Rapat Pleno menyetujui Idrus Marham sebagai pelaksana tugas ketua umum sampai keputusan praperadilan, yang dimulai pada 30 November nanti]," kata Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat.

Di Lampung, sejak Setya Novanto ditahan KPK, pengurus DPD Lampung era  ketua M.Alzier Dianis Thabranie mulai ngantor pada Senin, 20 November. Indra Karyadi, Talen  Sembiring, dan  Subhan mengaku sedang konsolidasi  hingga tingkat DPC dan ranting di desa.

"Kita menjalankan SK 69 karena massa jabatan itu periode 2015-2020. Ini resmi hasil musda waktu itu bulan Desember, bukan hasil Musdalub yang menjadikan Arinal," kata Indra Karyadi.

Pada Selasa, 21 November 2017, Alzier memutuskan membuka penjaringan kembali calon gubernur Lampung, Bupati Tanggamus, dan Bupati Lampung Utara.  “Ini guna menampung berbagai aspirasi yang ada dan berkembang di masyarakat, termasuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Partai Golkar merupakan partai yang demokratis,” katanya.

Tony Eka Chandra, ketua Pemenangan Pilkada dan Pemilihan Umum Golkar Lampung, mengatakan rekomendasi Arinal Djunaedi sebagai calon gubernur Lampung tidak akan berubah. “Secara nasional tidak ada perubahan,” katanya di Bandarlampung, Selasa, 21 November 2017.

Bagaimana kalau Ketua Umum Golkar ganti?  Tony mengatakan keputusan soal calon gubernur merupakan keputusan lembaga, bukan orang-perorang.

LIA DAMAYANTI

1 comments: