Jajal Ayam Geprek Berharga Mahasiswa

BANDARLAMPUNG (12/11/2017)  – Temanku, selalu  pantang kalah dengan pacarnya, apalagi kalau sedang jauhan. Baru semenit saja dikirimi instagram lagi makan ayam Geprek di Yogjakarta, emosinya langsung meloncat. “Lampung juga punya Geprek,” ujarnya.

Padahal kita baru pulang. Belum sempat cuci muka atau ganti baju. “Ayo,” katanya. “Situ kan belum makan juga.” Saya nurut aja. Kalau lagi marah, temanku tak bisa dibantah.

Tadinya saya pikir ke arah Mall Kedaton, rupanya ke arah Unila. Di Jalan Prof. Sumantri Brojonegoro, sekitar sekilo dari simpang jalan Z.A. Pagar Alam, ia belok kiri. Lokasinya di sekitar toko fotokopi dan penjilidan. Dari kejauhan tampak logo berwarna oranye: Mister Geprek.

Iya juga, kata saya dalam hati. Sama-sama Geprek. Ini malah lebih keren. Pake kata mister di depannya.

Syukurnya, Mister Geprek juga ramai dikunjungi. Banyak sepeda motor di depannya. “Ini bakal makan enak,” kataku, tetap di dalam hati.

Ternyata temanku sudah sering ke sana. Ia memang senang pedas. Dari menunya, sudah langsung soal sambel. Pilihannya: super hot, extra hot, medium, atau normal.  Sementara ayamnya tiga jenis:  geprek orijinal, buto ijo, dan saus naga.

Makanan pelengkapnya ada ceker, tahu tempe, paket vege, terong crispi, sup ayam, cah toge, dan cah kangkung. Sedangkan minumannya tersedia millosaurus, strawbronies, chocobar, vareo, es jeruk, es teh tarik, lemon tea, dan wedang jahe.

Jadi deh makan siang. Harganya kelas mahasiswa, Rp15 ribu satu porsi. Pemiliknya pun ramah. Namanya Haji Sapto. Ia rupanya memiliki tiga rumah makan dengan nama Mister Geprek di Bandarlampung.

“Mirip Muchsin Alatas  ya,” kata temanku saat pulang. Benar-benar dia rindu sama pacarnya. Kebetulan, memang, pacarnya mirip dengan suami Titik Sandora itu saat masih muda.

AMY IKA SAPUTRI 

0 comments:

Posting Komentar