Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili di Mapolres pada Senin, 13 November 2017, mengatakan RS, remaja tersebut, pada pukul 14.30 bermaksud belanja ke warung sang nenek, dengan membawa uang Rp5 ribu untuk bensin dan Rp2 ribu untuk rokok.
Karena Lamiyem hanya memberikannya sebarang rokok, RS protes. Nenek itu ketakutan. Bahkan, melihat sebilah pisau terselip di pinggang sang remaja, ia meneriakkan,” Maling.” RS Kalap. Ia mencabut pisau badiknya dan menikam wanita tua itu berulang-ulang,
Setelah melihat Lamiyem tidak sadar, pemuda yang masih berstatus pelajar itu menyeretnya ke dapur. Memukul kepalanya lagi dengan ujung badiknya. Sang nenek meninggal seketika.
"Jadi motif RS melakukan penganiayaan tersebut spontan karena jengkel diteriaki maling oleh korban", kata Kapolres Tanggamus.
Dari beberapa saksi, Kapolres mengatakan polisi memperoleh informasi tentang RS sehari-hari membawa badik ke mana-mana, termasuk ke sekolah.
Menurut tribratanews.polri.go.id, Polres Tanggamus menyita dari tangan remaja itu sebilah pisau badik, baju daster orange kombinasi coklat, dan sepeda motor honda revo tanpa plat.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar