Saipul Efendi, jubir warga Desa, mengatakan tidak hanya warga yang kecewa pada kepala desanya, tetapi juga aparat desa dan kepala dusun. Sejak Tahun 2015, mereka tidak pernah diajak musyawarah soal desa.
Menurut Saipul Efendi, setelah banyak pengaduan ke Kecamatan dan Kabupaten, pada 7 Agustus 2017 yang lalu, BPD mengumpulkan warga. Selain seluruh kepala dusun, tokoh masyarakat, dan pemuda hadir dalam pertemuan itu. Namun ajang tersebut tidak membuat kepala desa berubah.
Saipul Efendi mengatakan berbagai penyimpangan terus terjadi. Selain memindahkan talut tipe 100 panjang 25 meter menjadi talud tipe 60, kepala desa tidak mengerjakan pengaspalan sepanjang 129 meter dan dilaporkan ke Kecamatan sudah selesai.
Masih menurut Saipul Efendi, di Bayu Rampit ada rencana pengerjaan rambat beton 1200 meter, tetapi realisasinya hanya 200 meter. Di Batang Ulai, sudah direncanakan onderlag 700 meter.
“Selain soal bangunan, harga beras raskin juga dinaikkan di Dusun Jaya tanpa musyawarah,” katanya.
Kepala Desa Baturaja Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran Rukun Purwadi tak bisa dihubungi dalam tiga hari terakhir. Para staf di Kantor Kepala Desa mengatakan kades mereka jarang “ngantor”.
MAULANA AS
0 comments:
Posting Komentar