Para pedagang menjual dengan harga bervariasi, dari termurah Rp10 ribu sampai Rp25 ribu rupiah. Nilainya tergantung bentuknya, yang beraneka ragam dari ayam, naga, terompet panjang, dan bentuk lainnya.
“Kami jual dengan harga yang sesuai dengan bentuk terompetnya Mbak. Siapa tahulah Mbak, namanya juga mendekati akhir tahun, biasanya banyak yang cari terompet,” kata David, pedagang di Jalur dua Jendral Sudirman.
Zani, pedagang terompet di Pasar Dekon Kotabumi, mengatakan ia membeli terompet dari Bandarlampung. ”Dari distributor di Karang. Untungnya cuma sedikit, tapi lumayanlah untuk tambahan kocek sehari-hari,” ujarnya.
Hingga Kamis, demikian Zani, penjualan terompet masih sepi . “Tapi biasanya mendekati malam tahun baru akan banyak yang cari dan beli,” katanya.
GUSTI AYU
Posting Komentar