PHB, Campur Sari Versi Remaja Lampung Timur

SUKADANA (20/12/2017)  –  Mereka menyebut diri PHB. Kelompok musik pemuda Braja Sakri 3, Lampung Timur, yang mencoba berkreasi dengan tambahan instrumen, terutama di alat tabuh. Mulai dari burdah, kolintang, dan drum buatan dari galon cat dan air mineral.

Seperti campur sari. Tapi yang ini tanpa gamelan. Suara gitar, organ, kulintang, dan berbagai alat musik tabuh bersatu. Anggotanya pun sampai 25 orang.

Tampil di pelantikan Dewan Kesenian Lampung Timur periode 2017-2021, PHB mendapat apresiasi dari  Samsul, seniman yang tak asing lagi bagi warga Kabupaten itu. “Ini baru seni yang kreatif dan inovatif,” katanya. Selain membawakan lagu Lampung, PHB juga menjajal keroncong di hadapan para seniman di sana.

Randi Kusuma Wardana, ketua PHB, mengatakan grup musik mereka tak terlepas dari arahan H. Hadi Suprayetno,  Untung mukti Santoso, Sariyanto,  dan bimbingan Dwi Istiani . Misi mereka, membentuk pemuda berpandangan terarah dan bisa diterima masyarakat.

Samsul, Ketua Dewan Kesenian Lampung Timur, memuji para pemuda dan anak-anak PHB kompak dalam memainkan alat musik yang berbeda dari tampilan umumnya band biasa. “Pasar mencari grup musik kreatif dan inovatif seperti ini,” katanya.

BENI ALIF SYUHADA

0 comments:

Posting Komentar