Kasat Binmas Polres Metro AKP Edi Sutanto mengatakan mereka tidak menemukan barang-barang haram tersebut di SMAN 4 Metro. Meski demikian, razia tersebut akan bermanfaat untuk sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.

Menurut Edi,  pengaruh pil Excimer sangat kuat, sementara harganya murah, terjangkau dompet para pelajar. Itu sebabnya Polres Metro memutus peredaran obat daftar G itu  melalui razia.  "Jadi, razia ini ke depannya akan kita lakukan secara rutin. Setiap memimpin upacara di sekolah kita akan langsung lakukan razia,” katanya.

Kasat Binmas Polres itu mengatakan, selain fokus pada razia Pil Excimer, mereka juga memeriksa tas  pelajar dari rokok dan video porno di ponsel mereka. " Apabila ada yang kedapatan membawa hal tersebut akan kami lakukan pembinaan. Tapi sejauh ini kami belum menemukan itu," ujarnya.

Kepala SMA Negeri 4 Metro Ni Made Noviani mengapresiasi langkah Polres melakukan tindakan preventif memutus mata rantai peredaran obat terlarang di kalangan pelajar. "Kami sangat mendukung respon cepat dari Polres Metro untuk memberikan arahan-arahan kepada siswa-siswi. Dengan polisi masuk sekolah ini paling tidak pelajar sudah mendapat pengarahan sehingga anak-anak kami terlindungi dari bahaya obat terlarang,” katanya.

Ni Made juga mengatakan mereka akan rutin melakukan razia. “Jadi anak-anak yang masuk ke sekolah, dari gerbang akan kami periksa secara intensif. Selain itu kami juga akan dadakan merazia setiap kelas di sekolah kami," ujarnya.

BIMA DWI INDARTO