Toni, Petani Jambu Kristal dari Singosari, Tanggamus

TALANGPADANG (13/12/2017)  – Tak hanya pisang, lada, dan cokelat saat ini dari Singosari.  Jambu kristal juga terus panen dari pekon di Kecamatan Talangpadang, Tanggamus itu. Sebuah kawasan bukit, sebelah kiri ke arah Bendungan Batutegi atau Gas Alam Ulubelu.

Toni, warga Dusun Padalarang,  hijrah dari lada dan cokelat ke jambu kristal untuk mengubah nasib. “Tadinya sempat ribut dengan istri, tetapi setelah berbuah, langsung diborong Chandra Supermarket, dia baru mengerti,” katanya, Selasa, 12 Desember 2017.

Ia memiliki lahan hampir dua hektare. Setelah menghabisi seluruh lada dan cokelat, ia menanam ribuan bibit jambu kristal. Tanah di sana memang gembur, hujan seperti tak bermusim, sesuai yang direkomendasi para ahli buah.

Start pertengahan Tahun 2016, Toni sudah berapa kali panen. Tiap tiga bulan, lahannya menghasilkan puluhan kilo jambu.  “Chandra langsung beli ke petani Rp10 ribu per kg. Tetapi bisa kemungkinan naik. Pesanan banyak dari kota lain,” katanya.

Berbeda dengan cokelat, jambu kristal berbuah sepanjang tahun. Banyak dipesan karena bijinya tidak sampai tiga persen. Renyah seperti apel atau pir. Harga jual di pasar tradisional mencapai Rp20 ribu,. Di Supermarket lebih mahal lagi. Ada yang jugal Rp25 ribu per kg.

Jambu kristal mutasi dari jambu Muangthai Park. Ditanam pertama tahun 1991 di Distrik kao Shiung Taiwan. Kabarnya buah ini bisa memperlancar pencernaan dan memutihkan kulit.

AHMAD SOLIHIN

0 comments:

Posting Komentar