KOTAAGUNG (15/12/2017) – Orang Tanggamus menyebutnya Ucui, bahasa Sunda untuk pipa tembakau. Istilah itu muncul untuk membedakan pipa dari gading gajah dengan yang terbuat kayu. Saat ini, pipa rokok juga terbuat dari tulang sapi, tempurung, dan tulang ikan.
Yadi, warga Way Taman, Kotaagung, sudah memproduksinya 10 tahun. Ia berhenti dari tukang meubel karena ada saja yang beli ucui. Ia mengaku bisa membuat lima sampai enam buah sehari. “Umumnya terjual,” katanya.
Harganya juga lumayan. Rp200 ribu per buah. Di internet harga pipa rokok sangat beragam, mulai dari yang paling murah Rp50 ribu sampai jutaan. Yadi menjual dengan varian menengah karena materialnya akar kayu yang sudah tua. Bukan sembarang kayu yang dibor dan dibentuk seperti pipa gading.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar