Sesekali ia tampak terpercik air dari kendaraan yang melintas. Ia seperti sudah biasa dengan segala cuaca. Wanita berusia 68 tahun itu terus menerobos hujan dengan hanya memakai jilbab sebagai penutup kepala.
Ia bahkan tidak tahu kalau pada hari itu para politisi sedang memperingati Hari Ibu di gedung-gedung mentereng, tanpa kehujanan, dan tak harus memanggul beban berat untuk bertahan hidup.
”Lelah memang, Mas, tapi harus gimana lagi cari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bapak (Suami, red) sudah tidak ada lagi,” katanya, ketika ditanya mengapa masih berjualan pada usia senja.
Anak-anak pada kemana? “Ada yang di Metro, ada yang di pinggiran kota. Aku tidak ingin merepotkan anak-anak, Mas. Biarlah aku berdagang, lumayan meski hanya dapat uang Rp30 atau Rp 40 ribu rupiah dalam sehari,” ia berkisah.
Saat Hari Ibu diperingati, Surinem tak sendiri di jalanan Kotabumi. Yatmi, kini berusia 50 tahun, mencari nafkah dengan menyapu.
Warga Kebun Lima, Kotabumi, Lampung Utara, itu mengaku membantu suami untuk menafkahi anak-anaknya. ”Aku sayang sama anak-anak aku Mas,” katanya.
EVICKO GUANTARA
0 comments:
Posting Komentar