Mereka sehat-sehat saja. Tak pernah terdengar warga pengais sampah Karang Rejo Metro dirawat karena terkena penyakit menular. Sampah seperti berdamai tidak mengeluarkan bau menyengat karena dari sanalah mereka hidup.
Muhammad Zen, 43 tahun, mengaku sudah memilah sampah sejak Pemkot Metro membuang sampah ke sana. Meski demikian, ia tidak serakah. Ia hanya memilih barang-barang bekas aqua dan kaleng. Untuk plastik, misalnya, sudah bagian Suwardi, 50 tahun, yang juga penjaga malam di sana.
Jika barang sudah terkumpul, mereka juga tidak terlalu repot karena akan ada seorang pengumpul datang.
Dapat berapa sehari? “Lumayanlah. Minimal Rp60 ribu dapat, termasuk rongsokan” kata Suwardi.
Mereka, memang, sudah di ujung bagian proses sampah. Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup mengatakan proses sampah di Metro bermula dari SOKLI. “Kita hanya mengangkut,” katanya.
Setelah disortir SOKLI, jumlah sampah yang dikirim ke TPAS sehari mencapai 332 Meter Kubik per hari. “Yang terbanyak dari pasar, yang sudah terkumpul dalam container truk,” katanya.
BIMA DWI INDARTO:
Posting Komentar