pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Demi Rp60 Ribu, Sampah Pun Tak Bau Lagi

METRO (28/1/2018) – Jumlah mereka sekitar dua puluhan orang. Setiap hari, di tengah bau campur aduk, mereka memisah-misah sampah menjadi barang yang masih berguna dan bernilai jual. Kesibukan menjadi lebih saat truk pengangkut tiba dari Metro. Tanpa penutup hidung, mereka mengais barang baru datang, seolah-olah banyak barang berharga di sana.

Mereka sehat-sehat saja. Tak pernah terdengar warga pengais sampah Karang Rejo Metro dirawat karena terkena penyakit menular.  Sampah seperti berdamai tidak mengeluarkan bau menyengat karena dari sanalah mereka hidup.

Muhammad Zen, 43 tahun, mengaku sudah memilah sampah sejak Pemkot Metro membuang sampah ke sana. Meski demikian, ia tidak serakah. Ia hanya memilih barang-barang bekas aqua dan kaleng.  Untuk plastik, misalnya, sudah bagian  Suwardi, 50 tahun, yang juga penjaga malam di sana.
Jika barang sudah terkumpul, mereka juga tidak terlalu repot karena akan ada seorang pengumpul datang. 

Dapat berapa sehari? “Lumayanlah. Minimal Rp60 ribu dapat, termasuk rongsokan” kata Suwardi.

Mereka, memang, sudah di ujung bagian proses sampah. Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup mengatakan proses sampah di Metro bermula dari SOKLI. “Kita hanya mengangkut,” katanya.

Setelah disortir SOKLI, jumlah sampah yang dikirim ke TPAS sehari mencapai 332 Meter Kubik per hari. “Yang terbanyak dari pasar, yang sudah terkumpul dalam container truk,” katanya.

BIMA DWI INDARTO:

Posting Komentar

Posting Komentar

-->