Jalan tersebut, menurut warga sekitar, ramai dilalui setiap hari karena merupakan pintasan dan setiap hari dilewati kendaraan pengangkut sayur.
Bagi warga Pekon Sukarami, tidak ada pembangunan di wilayah mereka selama sepuluh tahun kepemimpinan Mukhlis Basri. “Dia cuma membangun tugu-tugu saja,” kata mereka.
Warga Hanakau, yang berada di ujung jalan rusak itu, mengatakan jalan tersebut dibuka di zaman Bupati I. Wayan Dhirpa dan dibangun Bupati Erwin Nizar. “Setelah itu hanya ditambal-tambal dan tidak dibangun lagi,” kata mereka.
Zohari, pengurus LSM Tekad mengatakan mereka pernah mendengar jalan tersebut tidak dibangun karena tidak memilih Mukhlis. “Seharusnya pemimpin tidak boleh mengkotak-kotakkan seperti itu jika sudah terpilih,” katanya.
Kepala Bapeda Lampung Barat Ir. Okmal mengatakan perbaikan jalan tersebut sudah masuk dalam APBD Tahun 2018, dengan pagu Rp4,2 Miliar. “Mungkin secara bertahap, satu jalur dulu, tetapi sudah menjadi perhatian kita,” katanya.
ROBERT ARIESTA
0 comments:
Posting Komentar