Sang nenek tidak sendirian. Ia bersama cucunya Talita Jahya, yang kini berusia lima tahun. Bocah itu menderita penyakit sejak berusia 9 bulan. Seperti polio, tetapi tidak. Tubuhnya tidak tumbuh seperti lazimnya anak lain , tidak berdaya apa pun, sehari-hari hanya bergumul di atas tempat tidur.
Ayah sang anak tidak jelas di mana. Sedangkan sang ibu memutuskan kerja di Malaysia untuk mencari uang agar bisa mengobati anaknya. Wanita itu dan ibunya sudah habis-habisan membiayai pengobatan Talita.
Tinggal di kios milik Marlani, Poniyem juga antah berantah bayarnya. “Ngontrak, tetapi nyicil, kalau ada uang dari Malaysia baru dibayar,” katanya.
Yang membuat Poniyem gelisah, penyakit cucunya tak kunjung sembuh. Kini terjadi pembengkakan di tulang belakang. “Setiap saat bisa saja panas karena kejang,” katanya.
Marliani, pemillik kios tempat Poniyem mengontrak, sebenarnya sudah berusaha meminta bantuan RT dan aparat Dusun setempat. “Tapi mereka bilang bukan warga asli, jadi tidak bisa dibantu,” katanya.
Ia mengharapkan Dinas Sosial atau Bupati Pesawaran membantu cucu dan neneknya itu. “Bagaimanapun mereka warga Kabupaten Pesawaran,” katanya.
IWANSYAH
Posting Komentar