Nyaris Disekap di Gudang Sembako Bemerk Arinal

BANDARLAMPUNG (4/1/2018) – Sore itu, di penghujung Tahun 2017, saya dan serombongan wartawan sedang dalam perjalanan pulang.  Karena hujan, kami berteduh di  bilangan Wayhalim. WhatsApp seorang  teman masuk pesan soal pembongkaran barang mencurigakan di sebuah gedung di sekitar itu.

Naluri wartawan mendorong kami melupakan hujan yang masih turun. Kami bergegas ke gudang yang dimaksud dalam WhatsApp itu. Informasinya  tidak salah. Belasan orang sedang sibuk mengangkuti barang ke sebuah truk dan pickup.

Barang-barang yang diangkut umumnya  dus-dus susu. Tetapi banyak juga bungkusan barang anti pecah, bal kertas, bungkusan kaos, dan ragam lainnya. Di salah satu gudang terdapat tulisan “Lampung Tengah”. 

Ketika kami bertanya di mana penyimpanan banner,  seorang petugas menunjuk gudang di sebelahnya. Kami masuk ke dalam. Ternyata benar. Banyak banner Arinal di sana. Namun, saat mengamati, memotret, dan mengambil video, mendadak pintunya ditutup dari luar. 

“Waduh kita disekap,” kata temanku. Kami buru-buru lari keluar, meski lebar pintu tinggal seukuran tubuh.

 Besoknya, kami  ke sana lagi. Bangunan yang sering disebut-sebut gudang Yamaha itu sudah kosong dari barang-barang  sehari sebelumnya.

LIA DAMAYANTI

0 comments:

Posting Komentar