“Warga sudah tidak mau dipimpin, BPD tidak mau dipimpin alias mengundurkan diri, perangkat desa sudah tidak mau dipimpin lagi. Apa pemerintahan desa ini hanya berjalan dengan seorang kepala desa? Kalau sudah mayoritas, tidak akan berjalan,” katanya.
Sekitar 300 warga mengikuti pertemuan di Balai Desa Braja Gemilang pada Rabu dengan agenda Lasito meminta maaf. Selain dihadiri Kepala PMD, hadir Camat Braja Selebah. Puluhan polisi mengamankan acara itu.
Acara permohonan maaf tetap membuat suasana hati warga yang datang menjadi panas. Nasir, tokoh agama setempat, menganggap kasus moral Lasito sudah viral. “Kita memaafkan, tapi Lasito harus mundur,” katanya.
Sunarto, tokoh pemuda Braja Gemilang, mengatakan, karena seorang Lasito, warga desa sudah saling mencurigai. “Saya meminta kepada Pak Lasito, selamatkan wargamu dari cengkraman seperti ini,” katanya.
Panasnya situasi di Braja Gemilang karena kepala desa terpilih MH Lasito dipergoki warga di rumah seorang janda di Dusun Baru Makmur pada 14 Desember 2017. Warga menganggap pemimpin mereka berzina, namun MH Lasito mengatakan ia sudah menikahinya dengan siri pada 25 Agustus 2017.
BENI ALIF SYUHADA
0 comments:
Posting Komentar