Meskipun harus menyewa, kebanyakan petani sudah menggunakan traktor membajak sawahnya. Ahmad Sholikin, misalnya, yang memiliki sekitar 1 hektare, menyewa Rp1 juta.
Setelah dibajak, demikian Ahmad, dalam satu hingga tiga hari, mereka melakukan penanaman. “Saya menggunakan bibit unggul Inpari 2,” katanya.
Ahmad juga merasa tidak terbebani oleh persoalan pupuk karena dia masuk ke dalam kelompok tani. Namun setelah selesai tanam, perawatan padi harus terjaga, dengan persediaan obat dan control. “Ada saja yang menyerang, kalau gak walang Sangit, sundeb, beluk," katanya.
BIMA DWI INDARTO
0 comments:
Posting Komentar