Pimpinan Pesantren Cabuli 4 Santri di Sukoharjo

SUKOHARJO (4/1/2018) – Empat orang santri berusia 16 dan 17 tahun mengadukan pimpinan pondok pesantrennya ke Polres Tanggamus. Mereka merasa dicabuli berulang kali oleh sang kiai karena selalu ditelanjangi saat berobat.

Kasatreskrim Polres Tanggamus AKP Hendra mengatakan, karena pelaporannya baru pada Januari 2018, polisi baru sebatas memeriksa pelapor dan saksi. “Kita akan memeriksa pimpinan pesantren, kemudian,” katanya.

AKP Hendra mengatakan pertemuan pengobatan para santri sudah berlangsung dari 4 sampai 6 bulan dan tiap santri sudah ditelanjangi minimal lima kali. “Soal mereka digauli, yang menentukan nanti hasil visum,” katanya.

Ia tidak menutup kemungkinan jumlah santri yang diperdaya dengan pengobatan seperti itu akan bertambah. "Yang jelas sekarang para santri ketakutan," katanya.

Syahreng, wakil Ketua LSM Cakra Indonesia Pringsewu, adalah yang mendampingi para santri ke polisi. Pada awalnya, mereka tidak mempercayai keterangan para gadis belia itu. Namun, setelah mendatangi pondok pesantren dan disambut dengan marah-marah oleh sang kiai, mereka memutuskan mendampingi para pelajar ke polisi.

EPRIZAL

1 comments:

  1. Pembaca cerdas, mari bertabayun ke pondoknya langsung

    http://www.saibumi.com/artikel-86532-pengurus-ponpes-di-sukoharjo-nyatakan-tak-ada-pelecehan-seksual-begini-ceritanya.html

    BalasHapus