“Keluarga tak sanggup,” kata Syaifullah, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. “Memutuskan pasrah dan pulang ke rumah,” ujarnya, Senin, 29 Januari 2018.
Maizar, Kepala Puskesmas Pasir Sakti, mengatakan Yamini sudah menderita kanker serviks sejak tujuh bulan yang lalu. Pada mulanya mereka mengira radang usus. “Setelah didiagnosis ternyata kanker serviks dan dirujuk ke RS Abdul Muluk,” katanya.
Dengan bekal BPJS, keluarga tidak mampu itu ke RSUDAM. Namun pada 23 Januari yang lalu, Direktur Diklat dan SDM, Arief Efendi memutuskan rumah sakit tersebut tidak bisa merawatnya dan merujuk ke Jakarta.
Karena terus menderita di rumah, Puskesmas Pasir Sakti mencoba merawatnya kembali. “Kita sarankan rawat inap,” kata Kepala Puskesmas Maizar.
BERIYAN HERMAWAN
Posting Komentar