Kaur Desa Purwodadi itu mengatakan, sejak wilayah itu menjadi permukiman, jalan di lingkungan mereka masih tanah merah. “Sebagian sudah dipadatkan batu,” katanya.
Meski menjadi desa yang tidak dipedulikan, desa itu sering dikunjungi Bupati Lampung Tengah H. Mustafa. “Beliau terakhir datang saat haul Podok Rodotul Solihin. Banyak orang yang datang,” kata Supriyadi, kaur Desa.
Hahlal Hoiri, kepala RT 20 Dusun 4B, mengatakan 70 warganya menggantungkan hidup dari industri bata. Namun, menurutnya, harganya sering lebih murah karena jalan ke desa itu masih tanah dan batu.
“Kalau musim hujan, sudah bata tidak kering, pengumpul bata enggan datang karena jalan licin,” katanya.
Selain memiliki 70 pengusaha bata, di Desa Purwodadi juga terdapat belasan home industri klanting, penganyam bambu. Umumnya warga melakukan kreativitas usaha lain, karena bergantung hidup dari kebun dan sawah sudah tidak mencukupi untuk hidup.
ANDHIKA SOLEH
0 comments:
Posting Komentar