Hal itu setidaknya diungkapkan ibu kedua anak wanita itu, Sofiyanti, usai pemakaman putrinya Dita, yang berusia 12 tahun, dan  Safira, berusia 7 tahun, pada Selasa, Siang, 20 Februari 2018.

Sofiyanti mengatakan beberapa saat sebelum tenggelam di kolam milik Tukijan, anaknya datang meminta uang. "Saya kasi dua ribu. Udah belanja pulang lagi. Lalu lihat adiknya main di belakang. Saya bilang, jangan jauh-jauh ya nak. Hujan. Taunya dia pergi main, kepeleset," katanya.

Menurut Sofiyanti, anaknya sudah berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada yang mendengar. "Untunglah Ibu Haji Sari melihat, baru banyak yang nolongin," katanya.

Sari, tetangga Sofiyanti, yang pertama melihat, membenarkan cerita tersebut. Saat itu ia mendengar teriakan meminta tolong. Karena dia tak sanggup berenang, ia juga berteriak meminta tolong. Pada mulanya tidak ada lagi yang melihat tubuh kedua anak wanita itu. "Setelah pada melompat, baru ditemukan," katanya.

Warga Dusun 6, Desa Margasari, mengatakan kolam, di mana kedua anak wanita itu tewas tenggelam,  berkedalaman lima meter. Bekas galian, yang kini menjadi seperti kolam.

BENI ALIF SYUHADA