Jeritan Penghuni Geribik kepada Gubernur Lampung

MARGA PUNDUH (1/2/2018) – Rumah itu berukuran 3 x 4 meter. Materialnya geribik yang mulai lapuk. Lantainya masih tanah.  Ada satu ruang untuk kamar, tapi juga tanpa dipan.

Di sanalah Suharnini hidup bersama ayah, anak, dan adiknya. Berlima mereka berjejal dalam rumah, yang juga kerap bocor di musim hujan. Atau menggigil kedinginan pada setiap malam, karena angin sudah leluasa masuk dari geribik yang renggang dan usang.

Kemiskinan juga membuat Suharnini berpisah dengan suami. Ia harus menanggung beban meneruskan hidup bayinya dan seorang anaknya yang masih SD. Satu-satunya tulang punggung mereka saat ini hanya sang ayah, yang bekerja sebagai sekutiri di sebuah tambak. Itu pun hanya bergaji Rp1 juta sebulan, untuk menghidupi mereka berlima.

Ruslan, sekretaris Desa Kunyaian, Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran,  dan Kadus Dusun 3 Khorul Hidayatulloh berkunjung ke sana, pekan lalu. Beberapa warga yang iba meminta mereka membantu membedah rumah Suharnini.

“Setelah kami cek kondisinya, dana desa belum cukup untuk membedah rumah itu,” kata Ruslan.

Satu-satunya cara yang mereka lakukan saat ini adalah mengajukan bedah rumah ke Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemerintah Provinsi. “Semoga hati pak Gubernur terketuk membantu Suharnini dan keluarganya,” katanya.

MAULANA AS

0 comments:

Posting Komentar