Sistem sewa lahan pun berbeda. Para pedagang tidak perlu membayar terlebih dulu, karena akan dipotong dari pendapatan bulanan. Itu sebabnya, para konsumen tidak membayar kepada mereka, tetapi ke kasir Pujasera.
Seorang pedagang spesial ayam di sana mengatakan, meski baru buka ia bisa mengantongi Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per hari. “Lumayan untuk kuliah,” katanya.
Bogel, yang menjual minuman mengatakan ia sengaja memilih menu-menu asal Negeri Thailand untuk memikat pembeli. “Ternyata berhasil untuk para pelajar dan mahasiswa,” katanya.
Musdalifah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah, mengaku setiap hari ke tempat itu bersama teman-temannya. “Harga terjangkau …paling habis Rp20 ribu per orang,” ujarnya.
Lingga, pengelola tempat tersebut, mengatakan mereka membuat pujasera tersebut untuk mengisi kekosongan wisata kuliner di Metro, yang umumnya melayani segolongan orang. “Di sini makanan tersedia untuk anak-anak, remaja, dan keluarga,” katanya.
Meski baru buka Januari 2018, Lingga mengaku Titik Singgah Pujasera sudah dikunjungi 700-an orang per hari. Soal pengunjung, di siang hari kebanyakan pegawai dan mahasiswa, sedangkan malam harinya para remaja.
BIMA DWI INDARTO
0 comments:
Posting Komentar