Walau baru sebulan, dibanding dengan pengusaha keripik singkong lain, usaha yang mereka rintis sudah menghabiskan minimal 10 kg singkong sehari. Selain membuat berbagai rasa, seperti original, cokelat, barbeque, keju, mereka memasarkannya lewat media sosial.
Keuntungan selama sebulan itu pun mulai dialirkan ke seorang anak yatim bernama Bayu Prasetya, anak berusia delapan tahun, yang ditinggal bapaknya waktu kandungan 2 bulan dan ditinggal ibunya karena meninggal.
Bayu tinggal bersama kakeknya Mukidin yang sudah berusia 77 tahun dan neneknya Suparmi di Dusun IV, Desa Labuhan Ratu VII, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Keduanya sudah sepuh dan hidup dari mengandalkan kiriman dari anak-anak yang jauh atau bantuan.
Bripda Nur Halimah dan Siti Rahayu sebagai pengelola keripik singkong mengharapkan bisnis mereka terus berkembang agar bisa membantu anak yatim yang lain. “Banyak anak tidak mampu di desa kami,” katanya.
BERIYAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar