"Telur yang beredar dan dijual di Lampung Utara berasal dari peternakan ayam, memang ada ayamnya. Kami juga sudah berkonsultasi dengan ahli dan praktisi telur, kesimpulannya jangan mudah percaya isu seperti itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung Utara, Sofiyan, Selasa, 20 Maret 2018.
Ia mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing apalagi memercayai isu seperti itu. Karena pihaknya juga sudah mengecek ke lapangan dan tak ada temuan kasus. "Kalau masyarakat mencurigai, silakan lapor dan bawa barang buktinya, nanti kita teliti," ujarnya.
Sofiyan didampingi dokter hewan, Utami Handayani mengatakan, telur bisa saja warna kuningnya tidak merata, atau terang. Demikian juga cangkangnya. Namun, ciri itu bukan berarti palsu atau kelainan.
"Telur palsu yang dimaksud tidaklah benar seperti itu. Kami tetap akan memantau bersama Dinas Perdagangan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia,” kata dia.
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar