Kholid, pemilik rumah produksi, mengatakan omzetnya kini mencapai seratus juta per bulan dan memiliki outlet di Bandarlampung dan Way Kanan. Selain di Kota Metro, tentu saja.
Apa yang membuat bisnis bakso berkembang? Yang pertama pengklasifikasian bakso menjadi tiga jenis, mulai dari super, menengah, dan biasa. Yang super berharga Rp110 ribu sekilo, yang menengah Rp80 ribu, sementara yang paling murah Rp50 ribu.
Beda harga juga beda kualitasnya. Kalau super berunsur daging kelas satu. Menengah kelas dua, dan biasa, kelas tiga. “Campuran acinya juga juga mempengaruhi. Lebih murah, campuran aci lebih banyak,” katanya.
Bagaimana bisa eksis? Kholid mengatakan, selain membuka outlet, pembeli dipersilakan ke rumah produksi melihat pembuatannya. “Di samping itu kita menjaga produksinya sehat dan bahannya halal,” ujarnya.
Kiki, salah seorang pelanggan yang datang mengatakan ia datang membeli karena memerlukan partai besar dan merasa terjamin. “Lagi pula harganya masih terjangkau,” katanya.
BIMA DWI INDARTO
BIMA DWI INDARTO
0 comments:
Posting Komentar