Aksi peduli koin untuk SDN 3 dan SMPN 1 itu mendapat respons dari pengendara sepeda motor hingga truk. Secara suka rela pengendara berhenti beberapa saat, kemudian memberikan sumbangan yang diletakan di kota yang disediakan.
Rohman Kholid, tokoh masyarakt dan Ketua Kerukunan Masyarkat Pesisir Barat mengatakan, aksi para remaja itu seharusnya segera mendapat tanggapan dari pemerintah daerah. Ia juga menyesalkan lambannya pemda menangani masalah tersebut, sehingga siswa di dua sekolah itu tak mendapatkan hak pendidikan semestinya.
Anggota DPRD Pesisir Barat Kanadi mengatakan, ia akan mendorong pemda agar segera menyelesaikan masalah dengan mengusulkan anggaran untuk pembelian lahan. "Tahun ini juga masalah harus selesai," katanya.
Samsul, warga Biha, heran dengan sikap pemda dan DPRD karena bisa membangun gedung mewah tapi menelantarkan pelajar. "Miris ya, kenapa bisa terjadi seperti itu," ujarnya.
Ketua Pelanggi Community menyesalkan pernyataan bupati yang menyebut Pesisir Barat sebagai daerah miskin. "Kalau miskin, kenapa bisa membangun gedung dan kantor yang mewah, sementara membangun gedung SD tak bisa," katanya.
YUAN ANDESTA
0 comments:
Posting Komentar