Lalu lintas di jalan raya Lintas Barat, terutama dari Gunung Alip hingga Gising, macet sejak pukul 16.00. Kemacetan belum berangsur pulih sampai pukul 20.00. Warga secara bergantian mengatur lalu lintas agar tidak terperosok ke kali di pinggir jalan.
Raidalina, kepala Pekon Sukaraja, Gunung Alip, Tanggamus, mengatakan, saat siang, hujan turun dua jam. Selesai ashar, air kali di pinggir jalan meluap. “Kiriman dari Gisting dan Banjir Manis,” katanya.
Dalam air kiriman itu banyak terdapat kayu-kayu besar. “Ini pasti tebangan kayu dari Kawasan. Kayu menghalangi arus air, di samping gorong-gorong kurang gede,” kata Andi, warga setempat.
Kepala Pekon Sukaraja mengatakan, meskipun belum pernah sebesar pada sore itu, Kawasan tersebut sudah sering banjir. “Saya jadi malu sebagai Kepala Pekon, dibilang tidak lapor ke Dinas PU. Padahal sudah sering diperiksa. Kali ini, tolong PU bertindak sigap. Jangan cuma tanya-tanya saat banjir datang, “ katanya.
Rumah Kepala Pekon sendiri selalu kebanjiran. Pada sore itu, tinggi air di belakang rumahnya mencapai satu meter. Hal yang sama terjadi di belasan rumah lainnya di bagian bawah. Air masuk ke rumah mereka seperti sungai.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar