Sekitar 50-an pemuda-pemudi Krui ikut dalam aksi yang dimulai pada pukul 15.00 dan berakhir pukul 17.00 itu. Mereka mengumpulkan koin sekitar Rp1,3 juta dan memberikannya ke Panitia Koin untuk SD Negeri 3, untuk diserahkan ke DPRD Pesisir Barat.
Deki, ketua Pelangi Community, mengatakan mereka menggelar aksi itu karena sedih melihat pelajar SD Negeri 3 dan SMP Negeri 1 terlantar tidak memiliki gedung sekolah. Bangunan lama digusur untuk lahan Kantor Pemerintah Kabupaten dan DPRD Pesisir Barat pada Tahun 2017.
Hingga saat ini, demikian Deki, tanpa gedung, para pelajar tidak fokus belajar. Pemerintah Kabupaten pun tidak dapat menunjukkan lahan penggantinya.
Deki mengatakan mereka akan terus menggalang koin untuk SD Negeri 3 dan SMP Negeri 1 Krui sebagai bentuk kepedulian atas pendidikan anak-anak di kabupaten itu.
Sebelum Pelangi Community, aksi koin di Krui diselenggarakan Aksi Peduli SD Negeri 3 pada Senin, 26 Maret yang lalu. Sepekan kemudian, aksi koin pelajar dan mahasiswa asal Pesisir Barat di Bandarlampung.
Pada Rabu, 21 Maret yang lalu, murid SD Negeri 3 melaksanakan ujian tengah semester di pekarangan SMP Negeri 3 Pesisir Barat karena tidak kebagian kelas. Mereka menumpang di sekolah menengah tersebut karena gedung SDN 3 digusur Pemerintah Kabupaten pada Januari 2017.
SD Negeri 3 berdiri pada 1 Januari 1910. Lahannya seluas 1.000 meter diperlukan untuk perkantoran Pemerintah Kabupaten. Karena merasa milik Pemkab, sekolah yang menyandang peringkat ISO itu digusur tanpa gedung pengganti.
Sedangkan SMP Negeri 1 digusur dan sementara bersatu dengan gedung sekolah SMPN 1 yang lain di Krui, Pesisir Tengah. DPRD sudah menyetujui anggaran Rp3,5 Miliar untuk pembangunan sekolah tersebut, tetapi dananya dipakai Pemerintah Kabupaten untuk belanja lain.
YUAN ANDESTA
0 comments:
Posting Komentar