Para sopir menuding pengelola SPBU bernormor 24.353.47 itu mementingkan pembeli pengecer atau pengecor. Pengecer ini kerap memborong Premium, saat membeli tidak lagi menggunakan sepeda motor dan jeriken, tapi membawa mobil.
Biasanya sopir angkot masih bisa mendapatkan Premiun hingga pukul 10 WIB, tapi belakangan sudah habis pada pukul 07.00 WIB.
"Gimana ga cepet abis Premium, pengecer itu belinya pake mobil, bahkan mungkin membelinya sejak malam. Kami tak mampu beli Pertalite karena ongkos pasti harus dinaikan. Kalau ongkos naik, sulit cari penumpang," kata Irwan, sopir angkot.
Ansori, sopir angkot lainnya mengatakan, para sopir tidak menghalangi pembeli pengecer membeli Premium, tapi pengelola SPBU juga harus memikirkan nasib sopir angkot. "Kami persilakan pengecer beli Premium, tapi sopir angkot juga harus cari duit. Kalau begini, sopir angkot gak bisa kerja," katanya.
Akhirnya perwakilan sopir angkot dan pengelola SPBU berdialog. Disepakati jadwal pembelian untuk sopir angkot dan pengecer.
AFNAN HERMAWAN
0 comments:
Posting Komentar