Pagi itu, sekitar pukul 07.15, Siriana, berusia 40 tahun, dan bayinya Fahri, berusia 1 tahun, dibonceng suaminya Edi Imron. Mereka mengendarai Honda Beat BE 4364 TG, bersama anak mereka yang lain, Nasuha, berusia 10 tahun. Keempatnya tinggal di Gunung Tiga, Lampung Timur

Mereka berempat naik sepeda motor dari arah Bandarlampung menuju Bandarjaya. Di  depan halte bus Tugu Budaya, Gunung Sugih, Edi Imron menghindari lubang. Terlalu dalam, Edi Imron dan Nasuha terpental ke depan, sedangkan istrinya Siriani dan bayinya Fahri terpental ke belakang.

Saat bersamaan, dari arah yang sama, melaju truk BM 9506 EU, yang dikendarai Solihin, usia 36 tahun. Warga Bandar Lampung itu tidak mengira pengendara sepeda motor di depannya terpental. Truk menggilas bagian kepala Siriana dan bayinya Fahri.

Edi Imron luka di kepala dan tangan. Sedangkan Nasuha luka di tangan dan kaki. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulau Raya. “Mereka dirujuk ke RSUDAM Bandarlampung,” kata seorang petugas UGD.

Adapun jenazah  Siriana dan Fahri  dibawa pulang ke Kampung Gunung Tiga, Lampung Timur.

SIGIT S