Jenazah Dona, berusia 16 tahun, dan adiknya Dina, berusia 7 tahun, ditemukan pada pukul 08.00, Senin pagi, 28 Mei 2018. Keduanya sudah dimakamkan di Bedeng 4, Lingkungan 5, Kelurahan Trimurejo, Lampung Tengah, pada Senin Siang, setelah diperiksa ke rumah sakit.
Malam itu, sekitar pukul 19.30, Dona dan adiknya pulang dari Metro ke rumahnya di Trimurejo, dengan naik sepeda motor Revo BE 6736 HQ. Pada saat yang bersamaan, dari arah Tegineneng menuju Metro, melaju Terano P 451 R, yang dikemudikan Riyan dan Suzuki R3 BE 1737 XY, dengan sopir Tristan Canari.
Karena ingin saling mendahului, pengemudi Terano menyenggol Suzuki R3. Tristan, pengemudinya, menabrak pula Dona dan adiknya, yang datang dari arah berlawanan, hingga masuk ke irigasi, di pinggir jalan.
Terano dan dan tiga penumpangnya juga masuk ke irigasi. Mereka berhasil menyelamatkan diri. Tetapi Dona dan Dina, putri Yasim, hanyut, dan baru ditemukan Senin pagi, sekitar dua kilo dan satu setengah kilo dari tempat tabrakan.
Dua hari sebelumnya, pada Sabtu Sore, 26 Mei 2018, dua orang anak, Rara, siswa kelas 4 SD dan Fadli, siswa kelas 6 SD, tewas karena tenggelam di Irigasi Mujirahayu, Wargarahayu, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah.
Saluran irigasi di Lampung Tengah sering membuat peristiwa di luar dugaan. Januari yang lalu, sebuah mobil nyemplung di Trimurjo. Pada akhir Februari, buaya terbawa banjir dari sungai Lampung Tengah ke saluran irigasi di Metro.
ZEN SUNARTO
Dua hari sebelumnya, pada Sabtu Sore, 26 Mei 2018, dua orang anak, Rara, siswa kelas 4 SD dan Fadli, siswa kelas 6 SD, tewas karena tenggelam di Irigasi Mujirahayu, Wargarahayu, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah.
Saluran irigasi di Lampung Tengah sering membuat peristiwa di luar dugaan. Januari yang lalu, sebuah mobil nyemplung di Trimurjo. Pada akhir Februari, buaya terbawa banjir dari sungai Lampung Tengah ke saluran irigasi di Metro.
ZEN SUNARTO
Posting Komentar