Edi Nugroho, kabid di BPBD Tanggamus, mengatakan perahu yang rusak terdiri dari fiber dan kayu. Umumnya lagi angker di Pelabuhan TPI Kotaagung, Pelabuhan Perhubungan, Pantai Kuripan, dan Muara Indah. Dermaga yang rusak merupakan tempat kapal patroli KPLP yang terbuat dari kayu.
Pada Selasa siang, kapal milik KPLP yang sedang tambat di dermaga juga terbalik. Petugas memerlukan waktu berjam-jam untuk membalikkan kembali kapal patroli itu. “Kelihatannya ada yang rusak dan belum bisa operasional,” kata seorang petugas.
Nur Kholik, nelayan yang perahunya patah, mengatakan kerugian mereka antara Rp40 hingga Rp80 jutaan. “Kalau dihitung dengan kapal baru kerugian antara Rp80 hingga ratusan juta,” katanya.
Kapal yang rusak berbobot tiga hingga enam grosston. Ada yang pecah berkeping-keping, hingga mesinnya juga hilang. Ada yang mesinnya ditemukan, tetapi kapalnya sudah jadi sampah di tengah laut.
Gelombang tinggi juga membuat TPI Kotaagung sepi. “Penjualan menjadi menurun karena nelayan tidak berani berlabuh,” kata Upik, salah seorang perdagang.
Jon, Kepala TPI Tanggamus mengatakan dermaga di tempatnya masih buka. Saat musim seperti itu, banyak nelayan yang melaut, karena dalam cuaca ekstrim ikan banyak. Namun ia meminta mereka berhati-hati.
AFNAN HERMAWAN
Posting Komentar