Kemacetan terasa sejak pukul 07.00 pagi. Begitu masuk Jalan Lintas Sumatera di Poncowati, arus kendaraan mulai tersendat. Sejam kemudian, kendaraan tak ada yang bergerak lagi karena penumpukan di Tugu Pepadun arah Padangratu dan Taman Budaya, depan Kantor Bupati Lampung Tengah.

Hingga pukul 11.30, panjang kemacetan terus bertambah, baik ke arah Bandarlampung, maupun ke arah Bandarjaya. Di tengah terik matahari yang mulai panas, celotehan maupun makian dari pengemudi pun semakin beragam. 

Rusmin, seorang pengemudi dari Jati Agung, Lampung Selatan, hendak berangkat menuju Way Abung, Tulangbawang Barat. Ia mengatakan sudah lama mengetahui kemacetan di sektor itu karena perbaikan jalan. “Tapi lumpuh total saat Ramadhan seperti ini, rasanya berbeda,” katanya.

Dedi, sopir truk dari Bandarlampung ke Bandarjaya mengaku masuk pusaran tersendat sejak pukul 07.00. “Tiap hari lho mas, sudah berbulan-bulan,” katanya.

Sutarto, pengemudi minibus, yang harus tiap hari lewat Gunungsugih dan Bandarjaya, mengatakan ia sudah jenuh dengan kemacetan di sana. Ia berani tarohan, hal yang sama dialami pengemudi lain. “Sementara Pemerintah tak pernah kelihatan. Pejabat-pejabat yang sering ngomong manis pada ke mana,” katanya.

Rusmin mengharapkan solusi dari Pemerintah. Ia tidak bisa membayangkan kalau kemacetan terus terjadi hingga Lebaran.

SIGIT S