Teroris Haji Saputra di Mata Warga Kali Cinta, Kotabumi

KOTABUMI (14/5/2018) – Satu dari empat terduga teroris yang ditembak mati di Terminal Pasir Hayam Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat,  pada Minggu, 13 Mei 2018, berasal dari Desa Kali Cinta, Kotabumi,  Lampung Utara.

Haji Saputra, warga Kali Cinta itu, tewas bersama BBN, DCN, AR, setelah baku tembak dengan petugas yang telah membuntuti mereka dari Sukabumi. Mereka ditembak sekitar empat jam sebelum serangan bom tiga gereja di Surabaya.

Menurut Jubir Kepolisian Irjen Setyo Wasisto, keempatnya anggota Jamaah Ansharut Daulah, pimpinan Aman Abdurrahman. Polisi menduga mereka akan menyerang aparat kepolisian di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Haji Saputra, yang ikut dalam mobil  Honda Brio nopol F 1416 UZ itu berasal dari  RT 01/RW 01 Kelurahan Cintasari, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.  Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam, rajin beribadah sejak sekolah di madrasah pada Tahun 2007.

“Ia sering mengingatkan shalat. Kalaupun sakit harus shalat,” kata Anwar, ayah Haji Saputra pada Senin, 14 Mei 2018. Ia terakhir bertemu anaknya dua bulan yang lalu saat menjenguknya ke rumah sakit.

Lahir Tahun 1994 atau 24 tahun yang lalu, Haji Saputra meninggalkan Kali Cinta pada Tahun 2015. Ia anak ketujuh dari sebelas bersaudara.  “Pernah juga merantau, dicari, dan dibawa pulang oleh keluarga, karena pekerjaannya tidak menentu,” kata Kepala Desa Suparno.

Setelah itu tidak ada kabar lagi dari Haji Saputra. Abangnya, Joko, tempat ia pernah menumpang di Pulau Jawa, juga tidak mengetahui keberadaannya. “Pulang-pulang jenguk orang tua sakit dan mengirim obat untuk orang tuanya,” kata Kades Suparno.

Meskipun Haji Saputra tewas sebagai terduga teroris, Suparno mengatakan akan menerima jenazah warganya itu jika dikirim Kepolisian. “Dengan warga di sini dia tidak bermasalah...makanya sangkin kagetnya mendengar kabar, ibunya pingsan,” katanya.

ADI SUSANTO

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar