Menyampaikan amanat Presiden, Wakapolres mengingatkan Pancasila sebagai hasil dari satu kesatuan proses, yang dimulai dengan rumusan tanggal 1 Juni 1945,  yang dipidatokan Soekarno. Piagam Jakarta  tanggal 22 Juni 1945 disebut menjadi jiwa bersama para founding fathers, para ulama, dan pejuang kemerdekaan.

Wakapolres mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan kebhinekaan. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan. Ada pula sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini diperparah penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Masih dalam menyampaikan sambutan Presiden, Wakapolres mengajak peran aktif para ulama, ustad, pendeta, pastor, biksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri,  serta seluruh komponen masyarakat, untuk menjaga Pancasila. 

ROBERT ARIESTA