Warga 4 Pekon Pesisir Barat: Baru Lihat Mobil di Tahun 2018

PESISIR BARAT (22/6/2018) – Keempat Pekon di Kabupaten Pesisir Barat itu terletak di ujung kiri Pulau Sumatera. Mereka bagian dari Kecamatan Bengkunat Belimbing, yang terdiri dari 14 pekon dan jumlah penduduk 24 ribuan atau setiap desa antara 1.200 hingga 2.000 jiwa.

Tahun lalu, berlebaran ke Pekon Way Haru, Bandar Dalam, Siring Gading, dan Pekon Way Tiyas harus naik jukung selama dua jam. Setelah itu jalan kaki lewat rawa dan lumpur tiga hingga empat kilo. Warga Indonesia di sana seperti terperangkap di antara Samudera Hindia dan Taman Nasional Bukit Barisan bagian Selatan.

Pada tahun ini Pemerintah sudah membuka jalan. Tetapi masih sekedar didozer alias berupa tanah.. Berangkat pagi dari Krui, Pesisir Barat, tiba di Bandar Dalam sudah malam, terjebak lumpur di sana sini karena tiap hari hujan menguyur kawasan itu.

Ternyata sudah ada listrik pada Lebaran kali ini. Warga patungan membeli tenaga listrik tenaga surya. Dulu, membawa jenset ke daerah ini ditertawakan. Membeli solar harus naik perahu ke Kecamatan, naik jukung atau jalan kaki, menyusuri pantai sepanjang 8 km.

Sinyal telepon terputus sama sekali. Kalaupun ada, sinyal liar. “Kalau mau nelepon keluarga atau cari informasi harus jalan kaki delapan kilo,” kata Yusuf Indra Bangsawan, kepala Pekon Bandar Dalam.

Bermata pencarian sebagai petani kopi, nelayan, dan peternak, harga pun menjadi serba mahal di keempat pekon itu. Untuk mencapai Bengkunat, Pesisir Barat atau Kotaagung, Tanggamus, butuh waktu minimal tujuh jam. Di sepanjang jalan itu harus hati-hati, karena bisa menjadi santapan harimau, hewan endemik di hutan lindung itu.

Lahir 42 tahun yang lalu di Kawasan itu, Kepala Pekon Bandar Dalam mengatakan warga di sana sering merasakan diabaikan oleh Pemerintah. “Banyak warga di sini, lihat mobil atau roda empat baru tahun ini setelah bukaan jalan,” katanya.

YUAN ANDESTA

0 comments:

Posting Komentar