Aan Andrianto, penemu bayi, mengatakan, pagi itu ia hendak ke pasar, dan mencurigai plastik di selokan. Setelah tiga kali bolak-balik, ia memberanikan diri membuka plastik, ternyata di dalamnya ada bayi yang sudah tak bergerak.
Entah karena tidak jauh dari warungnya, selain bayi, di dalam plastik ditemukan surat yang meminta bayi tersebut dirawat Kiki Bumbu (nama warung isterinya). Karena merasa diamanahkan, Aan membawa ke klinik. “Ternyata sudah meninggal 30 menit sebelumnya,” katanya.
Dr. Tina Yuniati, bidan yang menangani bayi, mengatakan kondisi anak malang itu masih segar dan beratnya mencapai 4 kg. Setelah membersihkan (plasenta belum dipotong), jasad bayi diserahkan ke Kiki Bumbu, isteri Aan, untuk dimakamkan.
Hingga Minggu Malam, keluarga Aan masih bertanya-tanya mengapa bayi dititip ke keluarga mereka. Seingatnya tidak ada keluarga yang sedang hamil belakangan ini. “Namanya amanah, sayangnya sudah meninggal,” katanya, usai memakamkan bayi di TPU Tejoagung, Metro Timur.
RAHMAT DAN NANDO ADLAI
0 comments:
Posting Komentar