Ketujuh Warga Lampung Tengah Kecelakaan Dimakamkan

SEPUTIH BANYAK (4/7/2018) – Jenazah tujuh orang sekeluarga yang meninggal karena tabrakan di Jalan Lintas Timur KM 67, Kampung Sribumi, Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan, tiba di Seputih Banyak, Lampung Tengah,  pukul 02.00 Rabu Dinihari, 4 Juli 2018. Setelah singgah sejenak di rumah duka, dimakamkan di TPU sekitar.

Kendaraan parkir mencapai satu kilo di Tanjung Harapan, Seputih Banyak. Warga menunggu sejak pukul 22.00 malam. Jenazah dikabarkan tiba tengah malam. Meski kecelakaan pada pukul 04.45 Selasa Subuh, jenazahnya baru dikirim dari RS Banyuasin menjelang magrib.

Tujuh orang sekeluarga itu dimakamkam menjelang subuh.  Ustad Theo Sullivan dimakamkan di Tanjung Harapan, bersama anaknya Farid, adiknya Kevin Rian, dan Idova Sukma. Sedangkan saudaranya Navaro Ade Costa, bersama isterinya Fitri Yani, dan puteri mereka Karima dimakamkan di Sri Busono, SB 10.

Ustad Theo Sullivan dan keluarga pulang berlebaran dari Sumatera Barat. Mereka berombongan dua kendaraan. Selain dikenal sebagai santri Pondok Al-Muhsin Metro dan mengajar di Al-Amin Seputih Banyak, keluarga ini berbisnis toko jam dan memiliki 4 counter pulsa dan handphone dengan merk Abtilla Cell.

Isteri Ustad Theo Sullivan, Hani Yuliani dan anak mereka M. Fadli Alfa, masih dirawat di RS Banyuasin, bersama putra Navaro Ade Costa,  M. Fadli Alfarouq.

Ketujuh warga Tanjung Harapan meninggal dan tiga lainnya luka dalam kecelakaan beruntun di Jalan Lintas Timur KM 67, Kampung Sribumi, Betung, Banyuasin, pada pukul 04.45 WIB, Selasa Subuh, 3 Juli 2018.


Subuh itu, dengan mengendarai Inova BE 2564 YD ke arah Palembang, Ustad Theo diduga mengantuk, mengambil jalur kanan. Saat itu bus SAN BM 7524 JU melesat ke arah Jambi. Kecelakaan pun tidak bisa dihindari. Inova diseret bus, menabrak Carry BH 8158 MJ, yang dikemudikan Muhammad Iron, yang datang dari arah Jambi.

HARIANTO

0 comments:

Posting Komentar