Tiga sepeda motor hanyut terjadi menjelang magrib malam Rabu. Dengan beriringan, ketiga pengendara, yang sedang melewati jalan darurat, terantuk kayu saat ombak mendadak mendatang. Ketiga pengendara selamat.
Menjelang Rabu Subuh, dua kendaraan, masing-masing truk pengangkut duren, dan sebuah Suzuki Futura juga beriringan dari arah Krui menuju Kotaagung. Melihat ombak datang, kedua pengemudinya menancap gas. Mereka selamat dari terjangan ombak, tetapi terbalik di jalan raya.
Sekitar pukul 06.30 Rabu Pagi, sejumlah sepeda motor kembali beriringan melewati jalan darurat. Saat hendak menyeberang, air laut sedang surut. Namun, ketika mereka di tengah, samudera pasang, menghanyutkan dua di antaranya. Sepeda motor hilang, pengendara selamat.
Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto mengumumkan penutupan jalan darurat di KM 20 Pekon Mandiri itu Rabu pagi. Ia menyarankan kendaraan dari Bandarlampung atau Bengkulu melewati Lintas Tengah (Bukit Kemuning dan Liwa).
Bupati Pesisir Barat DR H. Agus Istiqlal membantah sejumlah tudingan di media sosial, Pemerintah Kabupaten Barat tidak mempedulikan pembangunan jalan di Pekon Mandiri tersebut.
Sejak putus pada Kamis Dinihari 12 Oktober 2017 yang lalu, demikian Bupati, Pemerintah Kabupaten sudah berupaya melobi Kementerian PU membangun jalan. Namun, jembatan darurat ambruk dilewati truk bertonase tinggi pada Kamis, 23 November 2017.
Agus Istiqlal mengatakan ia dan Dinas PU kembali melobi Pemerintah Pusat dengan merencanakan membeton kiri-kanan dan menguruk jalan sepanjang 70 meter tersebut. “Tidak diperkenankan Pemerintah Pusat karena merupakan kewenangan mereka,” katanya.
Hasil cek terakhir ke Pemerintah Pusat demikian Bupati, pembangunan jalan di KM 20 Pekon Mandiri Sejati itu sudah proses tender. “Saya mengharapkan secepatnya dibangun,” katanya.
YUAN ANDESTA
0 comments:
Posting Komentar